PENGENALAN BAJAK SINGKAL
(Laporan Praktikum Alat Mesin Pertanian)
Oleh
Julianto
1314071032
LABORATORIUM DAYA DAN ALAT MESIN PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pengolahan tanah dapat dipandang sebagai suatu usaha manusia untuk merubah sifat-sifat yang dimiliki oleh tanah sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki oleh manusia. Di dalam usaha pertanian, pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan kondisi fisik; kimia dan biologis tanah yang lebih baik sampai kedalaman tertentu agar sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Di samping itu pengolahan tanah bertujuan pula untuk : membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan; menempatkan seresah atau sisa-sisa tanaman pada tempat yang sesuai agar dekomposisi dapat berjalan dengan baik; menurunkan laju erosi; meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan; mempersatukan pupuk dengan tanah; serta mempersiapkan tanah untuk mempermudah dalam pengaturan air.
Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan perkembangannya mengikuti dengan perkembangan kebudayaan manusia. Pada awalnya alat dan mesin pertanian masih sederhana dan terbuat dari batu atau kayu kemudian berkembang menjadi bahan logam. Susunan alat ini mula-mula sederhana, kemudian sampai ditemukannya alat mesin pertanian yang komplek. Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam dengan motor secara langsung mempengaruhi perkembangan dari alat mesin pertanian (Gunawan. 2001).
Bajak singkal merupakan salah satu di antara alat pertanian tertua dan umumnya dianggap sebagai alat yang paling penting. Pembajakan menyerap tenaga traksi lebih besar dibanding semua pengerjaan lapang lainnya. Meskipun pengkajian terhadap hasil panen telah memberi petunjuk bahwa pada keadaan tertentu pada beberapa tanaman budidaya tertentu tidak terlihat adanya keuntungan dari dilakukannya pembajakan, bajak singkal masih sejauh ini merupakan alat yang paling banyak digunakan untuk olah tanah pertama pada penyiapan persemaian.
1.2.Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Memahami tentang bajak singkal
2. Dapat menghitung kapasitas kerja bajak singkal
3. Mengetahui bagian-bagian dari bajak singkal.
4. Mengetahui fungsi dari bagian-bagian bajak singkal.
5. Mampu mengukur dimensi bajak singkal.
6. Mampu mengukur lebar kerja dari bajak singkal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pertanian
Pertanian merupakan sektor yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia sejak masa prasejarah hingga saat ini. Begitu juga dengan Indonesia, pertanian tidak bisa dilepaskan karena Indonesia sampai saat ini masih merupakan negara agraris. Meskipun saat ini Indonesia sedang bergerak menuju negara perindustrian, sektor pertanian masih memegang perekonomian Indonesia. Akan tetapi keadaan pertanian Indonesia saat ini bisa dikatakan kurang baik. (Depdiknas, 2002. )
Teknologi pertanian merupakan penerapan prinsip-prinsip matematika dan ilmu pengetahuan alam dalam rangka pendayagunaan secara ekonomis sumberdaya pertanian dan sumberdaya alam untuk kesejahteraan manusia.
Objek formal dalam ilmu pertanian budidaya reproduksi berada dalam fokus budidaya, pemeliharaan, pemungutan hasil dari flora dan fauna, peningkatan mutu hasil panen yang diperoleh, penanganan, pengolahan dan pengamanan serta pemasaran hasil. (Soekarmanto. 1983)
2.2.Bajak
Bajak
singkal termasuk bajak yang paling tua. Di Indonesia bajak singkal inilah yang paling sering digunakan oleh petani untuk melakukan pengolahan tanah, dengan tenaga ternak hela sapi atau kerbau sebagai sumber daya penariknya.
Secara umum bajak singkal dibedakan atas 2 jenis, yaitu bajak singkal satu arah (one-way moldboard plow) dan bajak singkal dua arah (two-way moldboard plow).
Bajak singkal ini dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik untuk membalik tanah.Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah disebut bottom.Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih.Bottom ini dibangun dari bagian-bagian utama, yaitu : 1) singkal (moldboard), 2) pisau (share), dan 3) penahan samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang disebut pernyatu (frog).Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik (beam).
Penggunaan bajak singkal ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain : pembalikan tanah lebih seragam pada tiap petak tanah yang diolah, lebih praktis untuk pengolahan tanah sistem kontur, tidak menimbulkan alur mati (dead furrow) atau alur punggung (back furrow) sehingga pembajakan lebih rata. Bajak singkal dapat dipergunakan untuk mengait dan mencacah gulma, serta pembajakan di bawah vegetasi hijau yang tinggi.Bajak ini bekerja dengan ditarik oleh penggandeng misalnya traktor (Akhmad Fauzi, 2012).
Bajak singkal secara umum dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
1. Bajak singkal satu arah (one way moldboard plow), adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya dalam satu arah. Lemparan atau pembalikan tanahnya biasanya dilakukan ke arah kanan
2. Bajak singkal dua arah ( two way / reversible moldboard plow), adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah, arah pelemparan atau pembalikan tanahnya dapat diatur dua arah yaitu ke kiri maupun ke arah kanan. Jenis bajak ini mempunyai mata bajak yang kedudukannya dirancang untuk dapat diputar ke kanan ataupun ke kiri dengan cepat, sesuai dengan arah pelemparan ataupun pembalikan tanah yang dikehendaki (Soekarmanto. 1983).
Berdasarkan arah lemparan lempengan tanah, bajak singkal dibedakan menjadi dua tipe, yakni :
Bajak singkal satu arah adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya dalam satu arah. Lemparan atau pembalikan tanahnya biasanya dilakukan ke arah kanan.
Bajak singkal dua arah adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah, arah pelemparan atau pembalikan tanahnya dapat diatur dua arah yaitu ke kiri maupun ke arah kanan. Jenis bajak ini mempunyai mata bajak yang kedudukannya dirancang untuk dapat diputar ke kanan ataupun ke kiri dengan cepat, sesuai dengan arah pelemparan ataupun pembalikan tanah yang dikehendaki. Penggunaan bajak singkal dua arah mempunyai beberapa kelebihan akan menghasilkan pembalikan tanah yang seragam untuk seluruh petak tanah yang diolah, praktis untuk pengolahan tanah sistem kontur dari hasil kerjanya tidak akan berbentuk alur mati (dead-furrow) ataupun alur punggung (back-furrow), sehingga pembajakan dapat teratur dan rata. Namun kelemahannya adalah konstruksinya lebih berat dan lebih rumit, untuk ukuran bajak yang besar perlu dilengkapi sistem hidrolis untuk pemutaran mata bajaknya, perlu keterampilan yang lebih baik dari pengemudinya (Sitohang, 2010).
Kebanyakan bajak singkal dirancang untuk membalik tanah hanya ke arah kanan. Sebaliknya, bajak dua arah mempunyai dua kelompok mata bajak yang bertolak belakang yang dapat digunakan salah satunya secara bergantian, tergantung keinginan. Dengan susunan seperti itu, semua alur dapat dibalik ke satu sisi yang sama pada satu lapang dengan menggunakan mata arah kanan pada satu arah pembajakan dan menggunakan mata arah kiri pada perjalanan baliknya. Kedua kelompok mata bajak digendongkan pada rangka biasa yang dapat diputar 180 derajat pada sumbu membujurnya untuk mengganti kelompok yang satu dengan yang lainnya. Seringkali pemutaran tersebut dilakukan menggunakan silinder hidrolika yang merupakan bagian dari bajak tersebut.
Mata bajak diputar sampai 90 derajat pada langkah tarik, dan akan melampaui titik pusatnya karena kelembaman geraknya sendiri, kemudian didorong turun ke sisi lainnya pada langkah desak. Roda penara dan roda palir belakang akan secara otomatis berubah posisinya pada saat rangka mata bajak berputar, kecuali jika masing-masing kelompok mata bajak memiliki rodanya sendiri (yang biasanya terdapat pada kebanyakan bajak gendong)( Jatmiko. 2002).
Bajak gendong dua arah biasanya memiliki 2 – 4 mata 36 cm atau 41 cm per kelompok. Bajak semi gendong atau gandengan jarang mempunyai lebih dari 5 mata, namun biasanya ukurannya 41 cm atau 46 cm. Karena dibutuhkan dua set mata, bajak dua arah akan lebih mahal dibanding bajak satu arah dan tentu saja akan lebih berat.
Bajak satu arah akan meninggalkan bekas yang khas di satu lapang, dimulai dengan alur punggung (dua balikan tanah yang tertumpuk bersebelahan) dan berakhir dengan alur mati (dua alur yang terbuka). Bajak 2 arah akan meniadakan kedua gejala tersebut dan menghasilkan lapang yang lebih rata guna keperluan irigasi atau pengatusan. Bajak 2 arah juga menguntungkan untuk lapang yang berteras atau untuk pembajakan searah garis tinggi dan untuk lapang kecil yang bentuknya tak teratur (Farida.2008)
BAB III
METODOLAGI PERCOBAAN
3.1.Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat yang di gunakan dalam praktikum kali ini adalah Lab Daya Alat Dan Mesin Pertanian Pada Hari Senin Tanggal 09 Maret 2015 Pukul 13.00 sampai 15.00 Wib
3.2.Alat dan Bahan
Adapun Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Sebagai berikut:
a. Bajak singkal.
b. Meteran(pengukur).
c. Kamera.
d. Buku.
e. Pena.
3.3 Langkah Kerja
Adapun langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum kali ini adalah:
Disiapkan alat ukur dan alat tulis
Pengenalan Bajak singkal,bagian-bagiannya,dan fungsinya
Diukur dimensi bajak singkal menggunakan alat ukur
Dicatat hasil pengukuran dimensi
Diukur lebar pembajakan dan lebar kerja total menggunakan alat ukur
Dicatat hasil pembajakan
Didokumentasikan bajak singkal dengan kamera
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil Praktikum
Setelah melakukan praktikum ini didapatkan hasil sebagai berikut:
No
1 Nama Mounted Two-ButtomFlow
2 Model LXT25-3-20
3 Dimensi 175 x 95 x 110 (cm)
4 Lebar Kerja/Bottom 20 cm
5 Lebar Kerja Implemen 50 cm
6 Jumlah Bottom 3
4.2 Pembahasan
Bagian-bagian bajak singkal Bagian bajak singkal yang aktif untuk mengolah tanah terdiri atas:
1. pisau bajak (share) berfungsi untuk memotong tanah secara horizontal. Oleh karenanya biasaya bajak ini terbuat dari logam yang berbentuk tajam.
2. singkal (moldboard) berfungsi untuk mengangkat, menghancurkan dan membalik tanah yang telah dipotong oleh pisau bajak. Karena bentuknya yanng melengkung, pada waktu bajak bergerak maju, tanah yang telah terpotong akan terangkat ke atas kemudian akan dibalik dan dilempar sesuai dengan arah pembalikan bajak.
3. penstabil bajak (land side), berfungsi untuk mempertahankan gerakan maju bajak agar tetap lurus. Dengan jalan menahan atau mengimbangi gaya ke samping yang diterima oleh bajak singkal, pada waktu bajak tersebut digunakan untuk memotong dan membalik tanah.
Bagian penstabil bajak ini akan selalu bergerak sejajar dan menempel pada dinding alur pembajakan. Untuk penyempurnaan hasil kerjanya, disamping bagian-bagian utama di atas, bajak singkal sering dilengkapi dengan perlengkapan tambahan, antara lain adalah:
1. roda alur penstabil (furrow wheel), berfungsi sebagai pembantu alas penstabil bajak dalam menjaga kestabilan pembajakan.
2. roda dukung (land wheel), berfungsi untuk mengatur kedalaman pembajakan. Dengan alat ini diharapkan pengolahan tanah dapat dilakukan dengan kedalaman yang relatif konstan.
3. kolter, berfungsi untuk memotong seresah dan memotong tanah ke arah vertikal. Dengan alat ini diharapkan kerja pembalikan tanah akan lebih ringan. Kolter biasanya dipasang di depan bajak dan terletak sedikit di atas mata bajak.
4. jointer, berfungsi untuk memungkinkan penutupan seresah lebih sempurna dalam pembajakan. Alat ini bentuknya menyerupai bajak singkal namun dengan ukuran yang lebih kecil. Dalam pemasangan umumnya berada di atas pisau bajak, ke arah tanah yang belum dibajak dengan kedalaman kerja lebih kurang 5 cm. Dengan alat ini rumput-rumput atau seresah sebelum dibalik, struktur akar sudah dirusak atau dipotong, sehingga pada waktu tertimbun tanah tidak ada kemungkinan untuk menembus tanah dan tumbuh kembali.
5. kerangka (beam), seluruh bagian-bagian bajak di atas pada penggunaannya dipasang pada kerangka yang kuat. Pada kerangka ini pula terpasang titik penggandengan bajak. Pada titik-titik penggandengan ini bajak dapat dirangkaikan dengan sumberdaya penariknya.
Pengolahan Tanah Primer
Dalam pengolahan tanah pertama, tanah dipotong kemudian diangkat
terus dibalik agar sisa-sisa tanaman yang ada dipermukaan tanah dapat
terbenam di dalam tanah. Kedalaman pemotongan dan pembalikan umumnya
di atas 15 cm. Pada umumnya hasil pengolahan tanah masih berupa bongkahbongkah
tanah yang cukup besar, karena pada tahap pengolahan tanah ini
penggemburan tanah belum dapat dilakukan dengan efektif.
1) Tujuan
Adapun tujuan pengolahan tanah primer adalah untuk:
a) Memberantas gulma
b) Memperbaiki struktur tanah agar lebih baik untuk pertumbuhan tanaman
c) Menempatkan seresah agar terdekomposisi dengan baik
d) Menurunkan laju erosi dengan cara pengolahan yang sesuai
e) Meratakan tanah
f) Mencampur pupuk dengan tanah
g) Mempersiapkan tanah untuk pemberian air irigasi
BABV.
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Bajak singkal terdiri dari dua jenis yaitu bajak singkal satu arah (one way moldboard plow) dan bajak singkal dua arah ( two way/reversible moldboard plow).
2. Bajak singkal merupakan alat pada pengolahan tanah primer.
3. Ukuran luas kerja dari tiap bottom tidak sama dengan ukuran jumlah bottom dikalikan jika luas kerja perbottom sehingga harus dilakukan pengukuran menyeluruh.
4.Pada dasarnya jarak antar bottom mempengaruhi pengerjaan ataupun pengolahan tanah, apabila jaraknya sesuai maka hasilnya akan lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Fauzi, A.(2012). Bajak Singkal.[online].Tersedia: http://uzymozy.blogspot.com/2012/09/bajak-singkal.html%5B7]. Diakses pada 13 maret 2015 pukul 20.27.wib
Depdiknas, 2002. Pengetahuan Alat dan Bahan dalam kegiatan pertanian. Rineka Cipta dan Bina Adiaksara. Malang.
Faridah, Anni dkk. 2008. Teknik Pembentukan bedengan lahan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Hardjosoediro,
Soekarmanto. 1983. Pertanian Mekanisasi. Kerjasama Badan Pendidikan, Latihan, dan Penyuluhan Pertanian (BPLPP) dengan Japan Coorperation Agency (JICA). Jakarta
Okasatria, N dan Agus Budi Jatmiko. 2002. Motor Bakar. Perpustakaan UI : Jakarta.
Sitohang, Benidiktus.(2010).Bajak Singkal.[online].Tersedia: http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/bajak-singkal.html%5B7]. Diakses pada 13 maret 2015 pukul 20.35 wib
LAMPIRAN
0 komentar:
Posting Komentar